Senin, 11 November 2013

Live In



  LIVE IN

                

                 Pada tanggal tigapuluh Oktober 2013 Smp St.Ursula mengadakan Live In. Dimana kita belajar hidup mandiri dan sederhana.Kami live in di Jogya tepatnya di desa Maraningsih. Kami menjalankan live In selama empat hari,bagi saya itu waktu yang cukup lama.tetapi saya harus menjalankannya demi mendapatakan pengalaman yang berarti.Kami pergi di malam hari dengan tiga bus.
             Pada tanggal 30 Oktober 2013 kami kumpul di sekolah.Kami berangkat pada
Pk.20.00.Kami pergi menggunakan 3 bus ber-ac.sebelum kami pergi kami terlebih dahulu membungkus kado berupa handuk untuk kenang-kenangan Live In.Saya membungkus kado dengan rapih dan hati yang senang karena saya bisa memberikan kenagan untuk orangtua asuh saya di Jogya.Pada saat di perjalanan saya sungguh amat senang karena di bus kita bernyayi bersama dan menghayal pada saat samapi di Jogya.Hari semakin larut,suasana semakin hening.Semua anak terlelap termasuk saya juga,karena lelah kami semuapun tertidur.Lagian pula besok kami harus sudah berkerja.
                 Kami tiba di yogya pada tanggal 1 November 2013.kami berkumpul di Gereja Marganingsih.disitu kami bertemu semua orangtua asuh kmai.Sebelum kami ke rumah orangtua masing-masing kita disambut dahulu dengan ketua RW desa setempat. Orangtua asuh saya bernama Ibu Kristina Endang.Ia memiliki warung di rumahnya.dan sang bapa berkerja sebagai  tukang bangunan.tetapi saya senang karena bisa bertemu bapa orangtua asuh saya.
                  Ketika saya sampai di rumah orangtua asuh saya beres-beres dahulu bawaan yang saya bawa.kemudian saya di tawarkan untuk makan bersama dengan masakan yang di sediakan.Setelah saya selesai makan saya membantu ibu mencuci piring,kemudian setelah itu saya menjaga warung di rumah,kebetulan rumah orangtua asuh saya dekat dengan Goa Maria yang ada di desa setempat.Jadi lumayan ramai pengunjung.Di rumah orangtua asuh saya juga membuka lahan parkir untuk kendaraan pengunjung yang ke Goa Maria.setelah menjaga warung saya disuruh beristirahat dahulu dan di suruh tidur.
                  Ketika sore hari tiba kami bangun kemudian mandi.setelah itu kami mejalani rutinitas berkumpul di rumah pak RT untuk membuat refleksi.setelah itu kami pulang kemudian makan malam.setalah itu kami menjaga warung di rumah.Saya berkenalan dengan anak ibu.yang bernama Sisca dan ba Nervi.Sisca kelas 4 SD dan ba Nervi kelas 3 Smp.saya hanya bisa bertemu dengan mereka di malam hari karena merka harus sekolah.
                   Pada hari terakhir orangtua asuh berkumpul di aula gereja.Namuj orangtua asuh saya tidak bis adatang karena ba Nervi harus les dan Ibu harus mengantarkannya.Sedangkan bapa sudah pergi kerja lagi.Jadi saya memberikannya si rumah.Disitu kami memberikan hadiah dan saya menggungkapkan terimakasih, karena sudah bisa tinggal di rumah tersebut.Kemudian saya tidur.
                   Keesokan harinya kami bangung pagi-pagi karena harus balik ke Bandung.dengan hati yang sedih saya rasakan karena harus meninggalkan orangtua asuh yang telah memberikan saya pelajaran semala Live In. kami berkumpul di Gereja.Tanpa di sangka orangtua asuh saya memberikan oleh-oleh.Dengan hati gembira saya terima.
Setelah kami berkumpul orangtua asuh saya tidak bisa menemani lama-lama karena tidak ada yang jaga warung di rumah.
                   Disitu saya berpamitan dengan orangtua asuh saya.Saya sungguh mendapatkan pelajaran selama saya Live In dengan keadaan yang sangat sederhana.Dunia yang jauh dari moderen saya rasakan,Udara yang sejuk saya rasakan.Keadaan berbeda saya rasakan,dengan keadaan sederhana.Tidak terasa harus sudah pulang meninggalkan Desa Marganingsih.
                   Tetapi sebelum kami balik ke Bandung kami jalan-jalan dahulu di Jogya,kami membeli oleh-oleh di “bapia d’java” kemudian setelah itu kami bermain di Pantai “Parang Kritis” dengan panas yang menyengat.Tetapi semua itu saya nikmati dengan hati senang.setelah di sore hari kami menuju ke Maliboro.
                   Di Malioboro kami dilepas oleh guru-guru pendamping.Kami berkelompok dengan yang lain dengan hati yang senang karena bisa berkeliling-keliling di Maliboro.Dengan membeli oleh-oleh.Disitu saya membeli oleh-oleh cukup banyak Saya.juga membelikan baju untuk keluarga saya.Setelah selesai kami kembali ke bus untuk bersiap-siap balik ke Badung.
                   Selama di bus arah pulang,suasana lebih cepat hening,karena lelah.tetapi sebelum itu kami bernyanyi-nyanyi dahulu untuk melepaskan rasa sedih karena Live In telah usai.Pada hari Sabtu 5 Oktober 2013 kami tiba di Bandung dengan keadaan yang sungguh amat lelah.
                    Tetapi selama Live In  saya mendapatkan banyak pengalaman yang berarti untuk hidup saya.Saya mendapatkan pengalaman dengan  hidup yang sederhana dan dengan kemandiriaan.Saya rasa saya dapat pakai ini untuk masa depan saya agar bisamenerima keadaan apa adanya denagn hati yang tulus.Live In bagi saya pengalaman yang “Takan Terlupkan” dalam hidup saya.